Friday, August 4, 2017

Kewajiban

Sebagian besar orang mulai dari lahir dan beranjak besar cukup beruntung bisa dirawat oleh orang tuanya, termasuk saya. Sebagian orang lainnya mungkin tidak beruntung harus berpisah dari orang tuanya...ehmm,..sama seperti adek gw yang diadopsi oleh keluarga lain karena alsan ekonomi. Saya tidak bisa menyalahkan seorang anak yang marah kepada orang tuanya jika mengalami hal itu.

Sedari kecil kita dirawat, dibesarkan, diberi makan. Diajari merangkak sampai bisa berlari. Dibiayai sekoleh bahkan jika cukup beruntung disekolahan sampai pendidikan tinggi. Terlepas mereka marah, letih, lelah menghadapi kita selama ini, banyak berkorban untuk kita, mereka sudah melakukan itu. Mereka tidak melepas tanggung jawabnya kepada anak-anaknya.

Kadang setelah kita beranjak dewasa dan bisa mandiri tanpa ketergantungan dari orang tua lagi, sering kali kit amarah dan mengecewakan mereka. Perkaranya, bisa saja karena sudah perbedaan prinsip dan pikiran dengan mereka. Setiap orang bisa saja memiliki perbedaan prinsip dan pikiran, itu hak manusia. Ketika kita marah kepada mereka, seakan segala perjuangan dan pengorbanan yang sudah mereka lakukan selama ini musnah dan tak ada artinya. 
Mungkin tanpa kita sadari, mereka sudah menangis di dalam kesendirian mereka atas perbuatan kita.

Saya tidak menyalahkan kehendak kita untuk berpikir beda terlepas dari salah atau benarnya. itu sudah hakikat kita sebagai manusia untuk berbeda dari orang lain. tetapi tetap salah jika pada akhirnya kita seakan lupa dengan apa yang sudah mereka lakukan selama ini. 
Iya, dalam kondisi tertentu saya tidak menyalahkan keterbatasan dan kondisi yang kita alami.

Semuanya beranjak tua termasuk mereka. Dan saatnya pasti tiba di saat mereka sudah tidak mampu lagi berjuang, bukan untuk kita lagi tetapi untuk diri mereka sendiri. Di saat tenaga mereka sudah mulai terkuras menjalani hidup selama puluhan tahun dan mereka sudah tidak mampu lagi. Siapa lagi yang bisa menolong mereka? Sangat aneh bukan jika takdir manusia hanya untuk menghidupi orang lain lalu berakhir dengan ketidakberdayaan? 

Itu kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua. Paling tidak sebagai manusia adalah untuk membalas budi dan atau menolong sesama manusia. Apalagi jika kau seorang laki-laki.

Saya sendiri tidak bisa bohong bahwa ini berat. Tetapi jika bukan saya siapa yang akan melakukan? Jika saya memilih untuk tidak melakukannya juga, maka mereka yang akan menjadi korban. 

Maka dari itu, perjalanan memang akan berat dan berliku. Segala usaha akan menemui banyak rintangan dan banyak energi yang terkuras. Karena kita tidak hanya berbuat untuk diri sendiri tetapi untuk orang lain juga.

Tak ada waktu untuk meratapi kesedihan dan masa lalu yang sudah terjadi, masih ada hal lain yang lebih penting yang harus diperjuangkan...

You don't need force someone to accept you, You are worthy...

tapii..tapii..tapii...aku letiih...

Harus lebih keras dan pantang menyerah...Mew!! :👊👊

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.