The Birth

Tumbuh dan berkembang di Pulau Bangka. Menghabiskan masa kecilnya di sana sampai dengan SMA.

Play, Learn and Grow

Bermain, belajar dan tumbuh di pulau Bangka, salah satu pulau terindah. Bermain untuk kesenangan, belajar menghadapi hidup dan tumbuh bersama orang lain.

Life for Something

Hari demi hari-senang,sedih,tawa jadi bagian dari hidup. Tantangan?Apa seninya hidup tanpa tantangan?

To be Somebody

To be somebody or nobody. Life for something or nothing. Work hard, Play hard, Die hard to achieve dreams.

Rest in Peace

Life for nothing or die for something. When the time coming, He will gone but never forgotten.

Sunday, May 5, 2024

Gk Paham Sama Manusia


Mau mulai dari mana yah, untuk menceritakan keresahan ini. Keresahan tentang segala hal yang dihadapi dalam hidup ini terutama tentang kerjaan secara khusus. Gw gk tau apakah gw bisa menceritakan segalanya di sini bukan karena tidak mau tetapi saking banyaknya concern gw.

Akhir-akhir ini gw semakin skeptis dengan tujuan gw dalam pekerjaan. Apakah tujuan, prinsip yang selama ini gw pegang itu benar atau salah. Apakah cara yang selama ini gw lakukan itu benar/salah. Banyak hal yang berkecamuk di kepala ini. 

Menjadi manusia yang baik di dalam dan di luar pekerjaan itu hal yang susah.

Gw gk pernah paham dengan kehidupan ini terutama dengan manusia yang ada di dalamnya. Mau bagaimana pun baiknya tujuan kita, niat kita tetap saja tidak semua orang memahami itu. 

Kita berusaha untuk bekerja bersama untuk tujuan bersama tetapi ada saja yang bisa berbuat seenaknya tanpa perduli dengan lainnya. Padahal dengan keegoisannya itu bisa berakibat buruk terhadap yang lainnya.

Kita berusaha membantu orang lain untuk ikut meningkatkan "dirinya" dengan cara baik-baik tidak berhasil , dengan cara yang keras malah dianggap seakan mereka yang menjadi korban. Padahal itu untuk mereka supaya mereka bisa menjadi lebih baik lagi... toh jika berhasil itu semua mereka juga yang merasakan utamnya. Mungkin kita bisa argue untuk itu.. "atas dasar apa gw berpikir bahwa cara gw yang terbaik?". Pertama , gw selalu membuka ruang untuk diskusi dan jika memang ada cara yang lebih baik maka dengan senang hati gw akan terima. Kedua, emang dipikir seseorang mencapai posisinya sekarang tuh tanpa tau apa-apa? mereka pasti punya sesuatu yang tidak orang lain miliki.

Kadang gw gk habis pikir dengan generasi orang-orang. Orang-orang yang tidak tau diri, yang tidak tau terimakasih, yang tidak tau membalas budi. Sudah dibantu, dididik, tapi malah mengumpat dan sumpah serapah di belakang. Tetapi jika sudah hebat... seakan-akan itu semua menjadi usahanya sendiri. Gw gk pernah paham bagaimana bisa menjalani hidup seperti itu... apalagi jika itu adalah seorang laki-laki. 

Gw suka dengan perdebatan jika memang tujuannya adalah untuk mencari jawaban/jalan keluar. Gw suka untuk memberi saran jika memang dibutuhkan. Tetapi gk semua orang siap dengan dengan itu. 

Orang-orang lebih mudah untuk menjudge begitu saja dengan keterbatasan informasi yang dia miliki. melakukan perdebatan dan penilaian terhadap orang lain dengan informasi,pengalaman dan perspektifnya sendiri. Seakan orang yang dihadapi itu tidak tau apa-apa.. padahal seperti yang gw bilang sebelumnya.. orang tersebut bukan tanpa alasan ada di posisi itu. Mereka hanya tidak paham apa yang mereka lakuin.

Yang diharapkan selalu maunya yang bagus-bagus, tetapi giliran diminta untuk memberikan usaha lebih untuk itu saja keberatan. Giliran mendapatkan sesuatu yang buruk langsung saja seakan manusia paling tidak beruntung di dunia ini adalah dia.

Gw juga heran dengan orang-orang yang mentalnya itu lemah, yang manja. Yang jika menhadapai kesulitan secuil saja langsung nyerah dan seakan merasa tertindas.

Terkadang gw iri dengan orang lain, yang bisa dengan mudahnya diterima oleh orang sekitarnya. Padahal gk tau aja bagaimana aslinya orang tersebut. Gw bingung sama manusia yang lebih memilih hal yang nampak indah di luar tetapi gk bisa melihat hal buruk di dalamnya, padahal itu sesuatu yang mudah sekali terlihat. Hehmm.. mungkin balik lagi, itu karena keterbatasan ilmu dalam memahami orang lain. 

Udahlah, gw jujur sudah letih banget sama ini. Gw gk masalah sama segala pandangan negatif itu, tetapi ntah apa yang salah sama gw sampai jika gw mengalami hal itu gw bukannya nyerah malah terus berusaha.. mungkin kasihan. tetapi again, hal itu seakan tidak ada artinya buat orang lain. 

Gw udah gk pernah perduli lagi dengan perkataan dan penilaian manusia. Gw gk perlu membuktikan apapun untuk mendapatkan penerimaan manusia. Yang gw lakukan saat ini adalah sesuai dengan yang kuyakini dan berpasrah sama penilaian Tuhan. Bagian yang paling sulitnya tetapi bukan itu, melainkan bagaimana caranya supaya gw tetap mempertahankan jalan yang gw pilih itu. Kadang gw berpikir satu-satunya cara untu membuktikan ini adalah dengan pergi begitu saja dan menyerahkannya kepada waktu yang membuktikan. Bukan menyerah, tetapi saya percaya seperti yang sudah-sudah, memang ada waktunya untuk berhenti untuk membuktikan ini dan membiarkan semuanya kembali lagi seperti semula. Karena pada akhirnya gw harus tetap menghargai hidup gw sendiri juga. Masalahnya adalah, gw gk tau apakah dengan segala hal yang kuhadapi selama ini, apakah menjadikan gw orang yang toleransi untuk menghargai diri sendirinya itu sudah terlalu tinggi sehingga segala rintangan itu seakan udah sama sekali gk gw anggap sebagai sesuatu yang menghina diri sendiri.

Berat untuk mengakui, bahwa ini adalah jawaban dari doa yang selalu saja kuucapin semenjak gw mulai bekerja. Katanya "jika kau berdoa meminta kekuatan, maka bersiaplah untuk diajak masuk ke medan perang".

Atau apakah ini hanya halusinasi gw aja, yang berpikir bahwa apa yang gw lakuin sudah benar. Bahwa gw sudah terlalu banyak berkorban untuk orang lain, bahwa gw terlalu perduli dengan orang lain dan melupakan diri sendiri. 

Gw bukan manusia super apalagi dewa. Banyak hal juga yang susah kuhadapi, banyak hal juga yang gw membutuhkan orang lain untuk membantu gw. Tetapi seakan dunia itu mengharuskan gw menjadi manusia yang hebat, yang sempurna gk boleh ada cacatnya. Di satu sisi mungkin orang akan berpikir bahwa itu hanyalah pemikiranku saja, tetapi kenyataannya tidaklah seperti itu. 

Sudahlah, gw udah berhenti menjelaskan diri sendiri ke orang lain, karena orang lain hanya melihat dari perspektif dan kemampuan mereka saja... Tetapi jika dilakukan seperti itu, tetap saja akan ada yang tidak puas...

Gw gk risih tapi.... gw hanya gk bisa paham aja sama pemikiran manusia.....

Ya Tuhanku... saya pasrah dengan segala kemampuan dan pemikiran yang Engkau berkahi ini..

Semangat An, belum waktunya, kita berdua tau tujuan kita.. semangat!!