The Birth

Tumbuh dan berkembang di Pulau Bangka. Menghabiskan masa kecilnya di sana sampai dengan SMA.

Play, Learn and Grow

Bermain, belajar dan tumbuh di pulau Bangka, salah satu pulau terindah. Bermain untuk kesenangan, belajar menghadapi hidup dan tumbuh bersama orang lain.

Life for Something

Hari demi hari-senang,sedih,tawa jadi bagian dari hidup. Tantangan?Apa seninya hidup tanpa tantangan?

To be Somebody

To be somebody or nobody. Life for something or nothing. Work hard, Play hard, Die hard to achieve dreams.

Rest in Peace

Life for nothing or die for something. When the time coming, He will gone but never forgotten.

Tuesday, September 25, 2018

Programmer Manja


Seorang programmer memiliki tugas untuk membangun suatu software. Untuk membangun suatu software sendiri dibutuhkan kemampuan tersendiri yang memang spesifik untuk itu. Sebagian besar programmer akan dibekali ilmu dasarnya pada saat pendidikannya semasa kuliah jika memang itu jurusan yang dia tempuh atau melalui pendidikan-pendidikan informal seperti bootcamp atau course. Itu adalah salah satu aspek yang diperlukan untuk menjadi seorang programmer, tetapi bukan itu satu-satunya hal utama yang diperlukan.

Mental sangat diperlukan untuk menjadi seorang programmer, dikarenakan profesi ini adalah salah satu profesi yang memiliki tekanan yang tinggi. Seorang programmer dituntut untuk bisa mengaplikasikan segala requirement yang diminta ke dalam suatu software dan biasanya juga dibarengi dengan waktu yang terbatas...apalagi di negara ini yang memiliki perhitungan yang cukup unik dalam software development.

Apa yang terjadi jika seorang programmer tidak memiliki mental yang kuat?
Bisa dibayangkan, seorang programmer yang begitu dibentak sedikit, diberi pressure sedikit langsung mewek, atau menggerutu. Atau seorang programmer yang tidak mau pusing, yang mana pusing adalah salah satu bagian dari profesinya. Misal, programmer yang tidak mau berpikir bagaimana menyelesaikan task yang dia miliki jadi dia selalu saja bertanya dan bertanya terus kepada orang lain tanpa mau sama sekali berusaha untuk mencari tau sendiri dengan berbagai dalih..belum diajarilah, codingan orang lah, bukan gw yang bikinlah sebelumnya..bla-bla-blah...

Seorang programmer yang baik sudah sepatutnya untuk setidaknya memiliki sedikit rasa "penasaran" terhadap programming. Bagaimana suatu aplikasi bisa berjalan, bagaimana logika dari setiap baris code. Jika seorang programmer tidak mau setidaknya berusaha dahulu untuk mencari tau..akan aneh rasanya kenapa dia ada di profesi ini. Pusing, susah, stress itu seharusnya sudah menjadi resiko dan hal lumrah bagi seorang programmer. Jika ada programmer yang sedikit saja menemui halangan dan langsung mengeluh.. gw pikir patut dipertanyakan "yakin anda menyebut diri anda seorang programmer?"

Seorang programmer selalu dituntut untuk terus bisa belajar dan belajar, memiliki rasa penasaran, inisiatif untuk belajar sendiri. Jika tidak, yakinkan diri anda bahwa anda berada di posisi yang salah.

Belajarlah dari orang yang tepat, jangan meniru yang salah. Pilihanmu sendiri untuk menjadi programmer seperti apa. Bisa saja kau terus melakukan apa yang selama ini kau lakukan dan kau merasa sudah hebat, tetapi asal kau tau saja bahwa dunia yang sedang kau diami saat ini tidaklah ada apa-apa dibandingkan dunia luar sana.

Programmer yang baik tidak malu untuk belajar, mengakui kemampuan orang..ehhmm... yah..gk hanya programmer sih,, siapa saja...*gk ada orang yang suka dengan orang yang tidak mau mengakui kemampuan orang lain.

Teruslah belajar karena dunia IT itu luas, ketinggalan sedikit saja habis kita disikat. 

Dan masih belum saya bahas bagaimana seorang programmer yang jorok berkelakuan...

Sunday, September 23, 2018

First Race

Setahun belakangan gw memang sudah rutin untuk exercise lari setiap minggunya. Dan seperti yang gw tulis kemarin-kemarin kalau gw sekarang udah bisa sampai 1 jam untuk 10K, yang dulunya bisa 2 jam. Kenapa gw gk ikut official race aja?

Neeyych..ehmmm..ckckck.. Alasan utama gw karena gw gk mau bayar...Titik.
Bukan karena pelit,.. ini masalah prinsip.. :D.

Buat gw lari itu melambangkan kebebasan..lalu kalau gw bayar..dimana letak kebebasannya?? Lari itu bebas... lu bisa lari kemana aja, kapan aja.. Kenapa mesti diatur2 sampe bayar segala???:D

Itu cuma candaan gw aja, karena gw pernah bilang gitu ke temen gw. Mending lu kasih gw duit pendaftaran yang 200-300 ribu itu, gw ajak lu jalan "puluhan kilo"...:D

Dan hari ini akhirnya gw mengikuti official race pertama gw. 
Excited?? gk... 
Malas?? iya, sedikit. 
Sesuai bayangan lu? iya..yang mana memang gw bayangin gw gk gitu suka. 

Kenapa sih lu gk suka?.. Yah balik lagi..karena bayar. Kedua, karena ternyata benar.."official race" itu gk cocok sama gw..Personal reason, katakan saja karena gw gk gitu suka dengan "keramaian" semacam itu... 

Lalu kenapa lu ikut sekarang? Karena disponsori..Titik. Biaya pendaftaran gw dibayarin, gw dapet kaos NIKE juga..so.. Why not?I just change the route for this week.

Lalu gimana setelah percobaan pertama?
Hasilnya dari sisi teknis sama seperti lari-lari gw sebelumnya, bedanya adalah..rame jadi logikanya lebih lambat yah pas start. Kebetulan gw memang gk pakai app waktu event ini jadi gw gk tau personal recordnya. Tapi feeling gw bilang bahkan jarak yang ditempuh gk sampai 10K. Berasa bedanya 10K yang gw lakuin setiap minggu dengan race yang ini. Yang ini sepertinya lebih pendek.

Excited untuk ikut event lainnya?
ehm.. gk sama sekali.

Mau coba lagi? 
iya, kalau disponsori lagi.

Jadi kalau bayar sendiri gk mau?
tergantung sikon..tapi kemungkinan besar gk mau.

Kenapa gk mau ikut2 gitu sih?
Karena gw merasa masih jauh dari cepat dan kuat untuk ikut event seperti itu. jadi untuk sementara gw exercise sendiri aja...

Dan sekarang gw berpikir untuk naik ke 20K.. ckckckck..
Padahal gw mau mencapai 45 menit untuk 10K...dan itu susah sekali.
Kalau gw bisa mencapai target itu, mungkin gw akan sering ikut...:D

Lets see next time...mungkin gw mau unjuk gigi..:D