The Birth

Tumbuh dan berkembang di Pulau Bangka. Menghabiskan masa kecilnya di sana sampai dengan SMA.

Play, Learn and Grow

Bermain, belajar dan tumbuh di pulau Bangka, salah satu pulau terindah. Bermain untuk kesenangan, belajar menghadapi hidup dan tumbuh bersama orang lain.

Life for Something

Hari demi hari-senang,sedih,tawa jadi bagian dari hidup. Tantangan?Apa seninya hidup tanpa tantangan?

To be Somebody

To be somebody or nobody. Life for something or nothing. Work hard, Play hard, Die hard to achieve dreams.

Rest in Peace

Life for nothing or die for something. When the time coming, He will gone but never forgotten.

Monday, August 28, 2017

Bundle Post (1)

"Bundle Post" ini adalah gabungan beberapa artikel yang udah aku draft sebelumnya, jika dilanjutkan isinya terlalu pendek dan agak banyak jumlahnya untuk masing-masing dijadikan single post, makanya "dibundle" saja dalam satu artikel. 

Saya Mau Jadi Guru

Sampai sekarang terus terang gw sering merasa kecewa dengan manusia. Gw bosan melihat kelakuan manusia yang selalu egois, tidak bisa menghargai orang lain, menganggap dirinya dan kelompoknya menjadi yang paling baik. Manusia yang sering bermain seakan-akan menjadi korban ketidakadilan demi pencitraan padahal ada manusia lain yang jelas mengalami hal yang lebih parah. Gw bosan dengan perilaku orang-orang mayoritas yang selalu sok benar, gw bosan dengan perilaku minoritas yang selalu merasa dilecehkan... Gw bosan melihat manusia yang penuh dengan kemunafikan, gw bosan melihat manusia yang penuh kebohongan ketika antara apa yang keluar dari mulut dan hatinya tidak sama. Gw bosan melihat perilaku manusia-manusia yang seperti itu.

Dulu sewaktu kecil, gw sering berkhayal gara-gara menonton film laga macam wiro sableng dan si buta, gw melanglang buana di dunia dan menolong yang lemah, menegakkan kebenaran. Impian itu sebenarnya sampai sekarang pun masih ada bedanya mungkin sekarang gw lebih rasional dan paham bahwa masih ada cara lain untuk melakukan itu.

Gw pernah berpikir dan punya keinginan untuk pergi menjauh dari lingkunganku saat ini termasuk teman dan keluarga. Gw berpikir bahwa sudah cukup gw berinteraksi dengan manusia-manusia yang sudah lama kutemui. Gw yakin di luar sana masih ada manusia yang bisa membuat harapanku terhadap manusia tidak hilang.

Pengen pergi ke pelosok negara ini atau dunia ini, menetap lama dan berbuat sesuatu untuk mereka. Yang kepikiran dulu sampai sekarang adalah menjadi guru. Pergi dan menjadi guru di pelosok sana. Mengajarkan mereka tentang dunia luar yang masih belum mereka ketahui, membantu anak-anak di sana mendapatkan pendidikan dasar, membantu mereka membangun infrastruktur di daerah mereka supaya tidak tertinggal jauh dari daerah lain.

Iya, itu juga sedikit jalan gw dalam upaya pelarian tadi...mencari harapan untuk manusia. 

Saya berpikir bahwa daripada menghabiskan waktu untuk manusia-manusia yang egois dan lain sebagainya, walaupun masih ada harapan untuk mereka..saya pikir bahwa manusia-manusia lain di pelosok sana memiliki kesempatan yang lebih baik, mereka juga memiliki hak yang sama, merek amasih tertinggal. 

Karena pada dasarnya, tak ada agama, tak ada partai, tak ada golongan sehingga membuat kita berpikir bahwa kita yang terbaik...kita hanyalah manusia...yang memiliki pencipta yang sama, yang memiliki hak yang sama, derajat yang sama.... kita semua adalah manusia...

Saya gk pernah paham sama sekali dengan manusia yang mengagungkan agama dan kelompoknya sebagai yang terbaik....lantas manusia yang lain itu apa? Kenapa manusia bisa egois seperti itu. Bahkan jika itu diajarkan di agamaku sendiri pun gw gk akan pernah mau terima. Ini buatan manusia yang mengilhami Tuhan. Kenapa manusia tidak pernah sampai pemikirannya bahwa Tuhan itu 1 dan lewat "Para Pengirim Pesan"-Nya dia menyebarkan "kebaikan dan lainnya". 

Tuhan tidaklah seegois itu untuk membedakan manusia yang Dia ciptakan sendiri. Saya sungguh tidak pernah mengerti kenapa manusia bisa berpikir seperti itu...saya tidak pernah mengerti. Perbuatan seperti itu bisa menyakiti orang lain, gk ada pembenarannya bahwa menyakiti orang lain itu benar... Kenapa sih manusia begitu egois? Kau tau itu sangat menyakitkan...

Mungkin saya masih bisa menemukan harapan di pelosok sana untuk manusia. Manusia yang masih terbebas dari pemikiran egois atas eksistensi dirinya dan kelompoknya. Harapan manusia menurutku masih ada bersama mereka.

begini-begini saya merasa punya bakat loh menjadi seorang guru..:D. Guru kan gk musti guru mata pelajaran atau ilmu pasti, bisa guru macam-macam. Saya bisa mengajari baca dan tulis walau tulisan saya jelek...:p.

Senangnya jika bisa memberikan makna buat orang lain...

Hehmmm... lagi-lagi impian aneh...

The Cats

Jadi aku mau ngenalin kucing-kucing yang tiap hari, pagi dan malam dan siang kalo lagi libur dateng main ke rumahku. Awalnya ini kucing liar dan tidur di tetangga sebelah, namun ntah kenapa mereka sering muncul ya udah ku kasih makan terus..sejak itu mereka terus dateng.

Tiap pagi, sebelum aku berangkat kerja, mereka selalu nongol di depan pintu. Awalnya di depan pagar, karena pagernya tinggi dan gk ada celah di bawah mereka gk bisa masuk. Tapi lama-lama sekarang mereka sudah bisa manjat...jadi nongolnya di depan pintu sekarang :p


lagi ngantri ikan asin

Si Buggy

Ini yang paling gede badannya, paling banyak makannya. Paling bandel,paling sering ngisengin yang lainnya. Dia ini juga kayaknya leadernya mereka :D  keliatan sih aura pemimpinnya. Tapi dia leader yang baik, gk galak malah memimpin temen-temennya, tapi kalau soal makan sih tetep aja galak... gk mau bagi-bagi... Namanya si buggy.. soalnya kayak ada serangga di idungnya... :D



Ini si wakil ketua kayaknya. Badannya paling gede kedua setelah si buggy. Bulunya paling tebel dia dan gendut juga. Dulu dia ini lincah dan bandel juga cuma semenjak beberapa minggu belakangan dia luka. Pas aku liat dia jalannya pincang tapi gk ada luka. Kupikir kakinya kejepit makanya pincang, dia jadi gk bisa manjat pagar lagi semenjak itu. Sampe-sampe ku obatin pake "Die Da Yao Jing" obat cina :D.. abis gk tau lagi mau ngobatin pake apa. Katanya pake daun sereh.. mana ada sereh gw. Tapi pas aku liat lagi masih gk sembuh juga, kok ekornya turun terus, lemes.. pas coba ku angkat dia ngeong kesakitan. Rupanya pangkal ekornya sakit...mungkin patah atau apa. Tapi sekarang udah agak mendingan, dia udah bisa manjat walaupun gk seceria dulu. Dia lebih pendiam sekarang walaupun kalau digangguin si buggy dan lainnya dia ikut main juga. Gk apa-apa lah, dia jadi cool gitu.. yang penting dia masih nafsu makan.



Ini yang paling ceria, paling manja, paling childish. Badannya kecil tapi buncit. Paling sering jadi bulan-bulanan si buggy, diajak gulat terus.


Ini yang paling kurus, kecil dan susah makan. Kayaknya ini satu-satunya betina, mukanya paling manis soalnya. Dia kalau temen-temennya main jarang nimbrung dan pergi. 


Ini si kucing baru, tiba-tiba nongol pas aku mau kasih makan mereka. Gk tau dateng darimana. Awalnya dia ditolak sama kucing-kucing yang lain,dikucilkan. Tapi sekarang udah agak mendingan, mereka udah bisa main bareng.

Gimana kalau kalian bikin group band aja.."The Kucings"...:D

New Record

Jadi akhirnya setelah beberapa bulan ini terus berlatih lari 10K setiap minggunya akhirnya gw sudah mendekati target pertama gw. Awalnya gw menghabiskan waktu 1 jam 50 menit untuk 10K, lalu turun menjadi 1 jam 30 menit dan itu berlangsung cukup lama tanpa ada progress. Lalu sekitar 3 minggu lalu gw berhasil mencapai 1 jam 20 menit lalu turun menjadi 1 jam 15 menit. Lalu gw pun berpikir bahwa ada harapan di sini :D. Semula gw berharap bisa mencapai 1 jam karena melihat orang-orang yang terbiasa lari bisa dengan waktu segitu, bahkan yang pro bisa mencapai 30 menit *wth vroh... itu berarti 1 kilo per 3 menit*. dan akhirnya kemarin gw bisa mencapai 1 jam 6 menit untuk jarak 10K huahuahuahuahua *tawa pahlawan bertopeng*. Itu jujur gw hampir pingsan pas mau ngantri beli minum di alfamart, udah berkunang-kunang gw, secara gw memang gk minum sama sekali selama lari 10K itu, targetnya memang setelah 10K baru beli minum...abis susah kalau bawa-bawa botol minum.

rata-rata per kilo gw hanya bisa 6 menit lebih paling cepat. Kaki gw sekarang, semenjak beberapa minggu lalu sih lutut kanannya sepertinya cedera karena sakit banget setiap habis lari, hampir-hampir gk bisa ditekuk. Wahh..parahh.. Ini beda yah, kalau yang lama gk lari lalu tiba-tiba lari biasanya jadinya ngilu di paha nah ini bukan ngilu tapi beneran sakit, makanya gw bilang cedera. Tapi ini hanya berlangsung paling sekitar 2 hari lalu hilang. Anehnya pas lari lagi, abis tu sakit lagi..heww...
Mudah-mudahan bisa mencapai 1 jam, lalu kurang dari sejam dan konsisten.. kalau sampai 30 menit sih kayaknya udah terlalu muluk banget sih..beratt.. bwahahahhaha...

Sembunyikan Perasaan

~Ini hanya berkaitan dengan ranah pribadi saja dan bukan tentang pekerjaan.

Menjadi seorang pendiam bisa jadi sebuah pilihan tetapi bisa jadi sebuah keadaan yang tidak bisa dihindari juga. Faktor lingkungan semasa kecil bisa menjadikan seseorang memiliki kelakuan seperti itu.  

Susahnya menjadi pendiam itu, lebih banyak kata di dalam hati yang terkumpul dibandingkan dengan yang keluar dari mulut. Seribu kata yang ada di hati belum tentu bisa keluar semuanya di mulut. 

Banyak pertimbangan terhadap apa akan dia ungkapkan, apa yang akan terjadi nanti, apa yang akan dihadapai nantinya, apa resiko yang akan dihadapi nantinya. Kadang jika dia merasa  resiko terlalu besar lagi-lagi dia memutuskan untuk diam. Rasanya sudah ada di ujung lidah tapi seakan-akan tersangkut dan tidak terdengar apa-apa. 

Butuh pergulatan yang lama dan hebat sebelum seorang pendiam berani mengungkapkan isi hatinya. Jika dia sampai mengungkapkan isi hatinya, berarti hal itu sangat berharga baginya. Kau tau betapa susahnya perjuangan untuk mengungkapkan perasaan itu. Buat orang lain mungkin itu hal yang mudah tapi buat seorang yang pendiam..susah..susah sekali... Hargailah ketika seorang pendiam mengungkapkan perasaannya...karena untuk bicara saja itu hal yang sangat susah baginya...

Ada hal-hal yang perlu untuk diungkapkan tetapi ada juga hal-hal yang lebih baik jika dipendam dan disembunyikan di dalam hati.

Thursday, August 24, 2017

Kangen Ibu

Kalau lagi sedih, banyak pikiran gini sampai kebawa-bawa ke sakit selalu saja pikirannya kembali ke rumah ketemu sama Ibu. Pengen rasanya dipeluk,dirawat sama Ibu sambil dimarahin. Dia memang marah dan jutek tapi dia melakukan itu karena kuatir. Pengen makan makanan yang dimasak ibu, makan sambal cabe ijo + tauco buatan ibu yang sering ibu buat sedari aku kecil. Pengen makan semeja dengan ibu lagi. Pengen buat ibu makan yang banyak karena sering melihat ibu yang makannya hanya secuil lebih sedikit dari kucing. 


Tak ada luka, tak ada darah...tapi rasanya sakit Bu...

Pengen rasanya nyeritain semua yang gw alami selama ini, selama hidup di perantauan dan menjauh darinya. Pengen menumpahkan semua masalah yang kuhadapi kepadanya, bercerita bagaimana yang kurasakan, apa yang orang lain lakukan padaku, apa yang dunia perbuat kepadaku, bagaimana saya sudah mengecewakannya, bagaimana kegagalan-kegagalan yang sudah kualami. Bagaimana rasanya aku bahagia melihat orang lain bahagia tetapi sekaligus sedih karena aku tidak bisa mengalami apa yang mereka alami. Pengen rasanya menangis di pangkuannya, meluapkan segalanya dan terlelap tidur melupakan segalanya. 

Tapi, 

saya laki-laki. Saya harus kuat di hadapannya apapun yang terjadi padaku, apapun yang orang lain perbuat padaku. Saya tidak mau lemah di hadapannya. Lagi pula saya tidak mau membuat dia kuatir dengan segala permasalahanku...

"Bu, apa kau tau setiap kali aku merasa sedih, kecewa, malu, bahagia, senang, sakit...di dalam kesendirian aku selalu memanggil namamu...seakan-akan kau ada di sampingku?"

"Bu, aku letih...bolehkah aku istirahat sejenak?...aku kangen ibu..."

Tuesday, August 22, 2017

Self Publishing


Hoaaamm, oke, lanjutin yang kemarin, gw akan menjelaskan apa yang gw tau sedikit tentang self publishing. Tapi pertama-tama gw akan ceritain bagaimana proses standart penerbitan buku itu sendiri. 

Lumrahnya, buku-buku yang kalian lihat di toko buku macam Gr*me**a dkk itu sudah melewati banyak proses dengan waktu yang cukup lama. Setelah penulis selesai menulis naskah buku biasanya dia akan menawarkan naskahnya ke para penerbit. Gr*me**a pun kalau gk salah punya penerbit deh, namanya "Gr*me**a pustaka" kek-nya. Nah, naskah yang dikirim ke penerbit nanti akan dicek oleh penerbit apakah layak atau tidak untuk diterbitkan. Faktornya banyak mulai dari content buku sampai nilai jual buku *akan laku dipasar atau tidak*. Mana tau bukunya berbau SARA, porno, terorisme dll? Itu pun prosesnya bisa memakan waktu 3-4 bulan seleksi dan belum tentu lolos seleksi. Kalau ditolak tu nyesek vroh.. kayak ditolak... ahh..sudahlaahhh :p. 

Makanya para penulis biasanya menawarkan naskahnya ke beberapa penerbit sekaligus. Biasanya naskah dalam bentuk hardcopy supaya mudah bagi team penerbit untuk pengecekan. Di sini gw masih bingung, apa yang menghalangi penerbit untuk 'mencontek' isi dari naskah dan menjadikan buku sendiri tanpa persetujuan penulis. Apakah naskah yang dikirim hanya setengah atau bagaimana? Atau murni profesionalisme saja dan menghargai hak cipta penulis?

Setelah naskah disetujui, biasanya akan melalui proses editing, covering dan lain-lain. Editingnya bisa berupa editing tulisan, font, sampul dan macam-macam supaya bisa lebih menjual. Saya tidak tau apakah selama proses itu penulis dilibatkan langsung atau tidak. Seharusnya masih dilibatkan yah terutama menyangkut content buku. Siapa tau setelah editing isi buku jadi melenceng dari keinginan penulis. Setelah itu buku akan didistribusikan ke toko buku. Kalau kasusnya penerbit "Gr*me**a" yah langsung disalurkan di toko buku miliknya. Kalau kasusnya penerbit lain yah akan berurusan sama Gr*me**a dan toko buku lainnya tergantung dimana saja penerbit mau mendistribusikan.

Skenario tadi kemungkinan berlaku untuk penulis baru atau penulis yang belum terkenal yah, beda kasus buat penulis terkenal macam Raditya Dika, Tere,Dee dkk. Kalau mereka mungkin penerbit yang mencari bukan mereka. Atau bisa jadi mereka memang sudah terikat kontrak untuk menulis buku berapa judul per tahun.

Lantas bagaimana dengan bagi hasil?
Sejauh ini *lagi-lagi untuk penulis baru* pembagian hasil yang ku-tau adalah 10%, itu bagi hasil antara penerbit dan penulis *udah gk ada urusan antara penulis dan distributor*. Jadi misalkan harga buku yang dijual di Gr*me**a itu 50K/buah maka penulis mendapat royalti 5K. Bukumu laku 1000 eksemplar kau baru dapat 5 juta, 10K eksemplar kau baru dapat 50 juta. Yakin gk bukumu bisa laku 100 eksemplar aja??? itu baru dapet 500K..itu biaya makan kucing gw sebulan....hahahaha. kalau gw sih gk yakin buku gw bakal laku 10 biji aja..bwahahahahaha

Kedengarannya kejam kan? tapi setelah gw itung-itung lagi ternyata gw baru sadar...beneran kejam banget hahahahah... Jadi proses cetak buku sendiri tentu butuh biaya donk per buku. Biaya lain macam upah editor, upah designer buku, upah tukang print kali aja dan lain-lain??? Intinya mereka juga bayar pekerja lah. Buku 50K bisa jadi harga produksinya 10-20K per buku, tarolah 20K yah, sisa omset per bukunya jadi sekarang 30K. Itu dipakai buat bayar distributor alias toko buku, bahkan jika penerbitnya Gr*me**a sendiri tentu distributor Gr*me**a butuh dibayar juga donk. 

Itu perjanjian antara penerbit dan distributor. Sisa 30K tadi dibagi 2 antara penerbit dan distributor, biasanya 50:50. Jadi sisa 15K dan dibagi antara penerbit dan penulis. Jadi masih terhitung kejam dengan dapat 5K per buku?? MASIH LAH...,kapan kaya kalau gitu....:D. Makanya gw sadar di film-film jaman dulu pas ada cowok lagi ngepelin anak gadis orang bapaknya nanya.."kerjaan kamu apa?" "penulis om"..Kayaknya hina banget dan masa depan suram, seakan-akan penulis tu gk ada duitnya.. Kalau kayak gini, gw udah gk heran lagi sekarang bwahahahahaha...  Gk semua orang bisa jadi Radit, Tere, Hirata, Dee kan?

Makanya kenapa penulis bisa menulis buku lebih dari satu supaya uangnya lumayan daripada ngarepin satu buku aja. Belum lagi penerbit udah macam google adsense, harus ada minimal 'lakunya' dulu baru duit bisa cair. Gk bisa lu claim 5 ribu doang ke penerbit :p.  "Pak tadi temen saya bilang dia beli buku saya di G*amed** satu eksemplar, saya mau claim pak 5 ribu buat beli gorengan." MATA -MU...!! :D
Itu itungan penulis baru yah, gk tau kalo penulis terkenal..mungkin bayarannya udah sistem kontrak kali, jadi laku gk laku tetap udah fixed bayarannya.  Macam pemain bola, biaya transfernya mahal...gk taunya gk nyetak-nyetak gol..tetep aja dibayar karena sudah dikontrak.

Karena proses di atas lah makanya para penulis berpikir bahwa nerbitin buku itu hal yang susah dan memakan waktu yang lama, udah gitu belum tentu berhasil juga. Makanya ada trend baru namanya "self publishing", artinya yah nerbitin sendiri bukunya. Caranya gimana???

Jadi, setelah naskah selesai alih-alih *alaah alih-alih* nyari penerbit si penulis milih buat nyetak sendiri bukunya. Sebenarnya sudah ada jasa self publishing sendiri. Jadi penulis tinggal kasih naskah ke mereka dan langsung dicetak. Mereka juga nyediain jasa editor, designer sampul dan lain-lain untuk standart penerbitan buku, tentu dengan biaya tambahan. Tapi kalau gk dipakai pun gk apa-apa, misal karena penulis merasa gk perlu di-edit bukunya atau karena penulis sudah punya editor sendiri. Bisa juga karena penulis sudah punya design sampul sendiri jadi gk perlu jasa si self publishing. Kalau gk salah waktu yang dibutuhkan sekitar 1 minggu sampai bukunya "tercetak". jadi ibaratnya cuma bayar jasa cetak saja.

Keuntungan self publishing sudah jelas, tidak perlu ada step "kualifikasi" dulu apakah buku layak jual atau tidak. Si jasa self publishing tidak mau tau itu dan tidak rugi juga toh mereka dibayar untuk nyetak saja... kasarnya mereka udah kayak tukang print cuma spesialisasinya di buku. Setauku mereka juga nyediain jasa buat ngeluarin ISBN. Mereka yang akan berurusan sama perpustakaan nasional untuk ngeluarin nomor buku itu tapi tentu ada biaya tambahan juga. Kalau gk mau yah penulis kerjain sendiri ke perpustakaan nasional. ISBN itu nomor buku yang kamu liat biasanya di pojok bawah sampul belakang buku itu loh. Tapi sepertinya buku tanpa ISBN bukan barang ilegal, masih boleh kok..tapi gk tau resikonya apa...ditangkep KPK kali...

Keuntungan lain,kamu bisa cetak sesukamu..mau 1 kek..10 kek..100 kek..1000 kek. Tapi minimal 10 lah yah :p. Biasanya jasa self publishing itu nyediain paket juga...misal nyetak 10 berapa, 20 berapa... udah kayak paket internet. 

Lalu soal bagi hasil? 
Sejauh ini yang gw pelajari, jasa self publishing juga nyediain jasa distribusi online. Jadi bukumu dipampang di website mereka dan kalau ada yang berminat yah kayak online store biasa. Tapi ini saya masih bingung siapa yang mengurus proses pengirimannya apakah mereka atau dilempar ke penulis lagi. Kemungkinan besar dilempar ke penulis lagi karena jasa self publishing itu tidaklah punya offline store. Dan katanya bagi hasil untuk ini si jasa self publishing meminta fee 40%. jadi misal buku seharga 50K, biaya produksi 20K. Sisa 30K itu dibagi: 12K untuk jasa dan 18K untuk penulis. Hehmm..cukup besar sebenarnya jika hanya "cetak" saja. Lah, rugi donk biaya produksinya 20K :p. Biaya produksinya tetap dibalikin ke kita vroh. Jadi fee si jasa itu 40% dari sisa omset setelah dikurangi biaya produksi. 18K itu udah untung bersih buat penulis.

Kekurangannya jelas, kita harus mengurus sendiri semuanya. Mulai dari cetak, editing, sampai ke distribusi. Kalau kita belum berpengalaman, tentu editing menjadi proses yang sulit, sehingga kualitas editing buku kita jadi rendah. Belum lagi distribusi dan promosinya, tergantung kita bagaimana jualannya, seberapa intens kita promosinya.

Itu kalau lewat jasa yah, apa bisa kerjain sendiri? BISAA..Sama saja sih, cuma benar-benar murni dikerjain sendiri. Cetak bukunya gk lewat jasa mereka tapi "print biasa". Banyak kok jasa print buku. terus distribusinya sendiri juga lewat media online macam sosmed, kaskus, atau nampang comment di detik.com :D. Kayak jualan online biasa lah, kita urus semuanya sendiri, hanya saja produknya buku.  Istilahnya mereka adalah "print on demand", jadi kamu bisa cetak sesuai keinginan kamu. Kalau ada yang mau beli bukunya baru kamu print. Jadi gk ada kelebihan stok. Mungkin bisa diatur, kamu tunggu dulu sampai ada 10 pembeli baru kamu cetak. Orang-orang yang jualan kaos kan kadang kayak gitu, nunggu PO full dulu baru produksi.

Kerugian kalau kamu cetak buku lewat penerbit adalah, bukumu hanya majang di toko buku selama beberapa bulan, kalau gk laku yah masuk gudang. Gk mungkin juga toko buku buang-buang lapaknya buat nampung bukumu yang gk laku-laku. Uang kamu ngendap di gudang. Kalau kamu mau ambil dan jual sendiri tentu harus ada biayanya juga yang harus ditebus.

Saya juga cari tau apa bisa kita self publishing lalu bukunya kita jual ke toko buku langsung? ternyata bisa. Tapiiii, toko buku macam Gr*me**a hanya mau nerima jika kamu bisa naroh buku minimal 500 -1000 eksemplar dan itu berarti 20 juta biaya yang harus kamu keluarin dahulu untuk biaya cetak sendiri. Gk bisa kamu cuma cetak 10 buku terus dikasih ke toko buku, kamu pikir waktu saya jualin es batang punya ibu ke warung tetangga dulu..nitip es di toko orang...?:D.

Pembagian hasil pun bisa 50:50, bedanya kamu cuma memotong biaya penerbit aja. Jadi, misal buku 50K, sisa setelah dikurangi produksi 20K adalah 30K, bagi 2 dapatnya sekitar 15K buat kamu.  Itu kalau laku, kalau gk..lagi-lagi duitmu 20 juta masih ngendap di toko buku... 

Bandingkan coba kamu jual sendiri, cetak sendiri dapetnya kotor bisa 30K per buku. Lumayan jauh kan untungnya? nasi padang bisa 2 bungkus itu...

Beberapa penulis berpikir bahwa self publishing adalah jalur alternatif terbaik. Bahkan jika menggunakan jasa self publishing. Self publishing bisa memotong birokrasi penerbitan buku yang standart dilakukan orang. Kalau gw sendiri melihatnya jika lewat penerbit kemungkinan naskah "lolos" itu masih ada.Kenapa? coba lihat berapa banyak buku yang isinya gk jelas di Gr*me**a sana?? :p....kalau gw bandingin sama buku gw masih yakinlah gw ahahahahaha..

Self publishing tentu lebih ribet tapi pasti terbit bukunya kalau kamu memang serius. Gk ada yang "mengkualifikasikan" buku kamu. Balik lagi kalau lewat penerbit masih ada kemungkinan gagal, itupun lama. Saya gk suka yang gk pasti-pasti, aku tuh gk suka kalo digantung-gantung...aku gk bisaaa...hati aku gk bisa digantuungg.. :D

Ada yang memilih self publishing dulu, baru setelah bukunya terlihat laku dan ada modal besar bukunya disebar ke distributor. Tapi kalau bukunya laku ngapain ke distributor lagi yah, distribusiin aja sendiri :p. Yah musti diakui toko buku macam Gr*me**a sudah sampai pelosok daerah, bahkan jika kita jualan online pun gw rasa ada beberapa daerah yang belum terjangkau juga kan? Offline store kalau soal buku masih jadi pilihan orang menurut gw, justru itu seninya lama-lama nongkrong di toko buku.:D

Print on demand bisa mengurangi kerugian penulis karena gk ada kelebihan stok jika cetak sesuai yang mau beli, kecuali kalau memang niat buat nge-stock. Memang sih lebih prestisius dan bangga jika buku kita bisa nampang di Gr*me**a. Tapi segala prestigious itu hanya ilusi vroh yang dibayar seharga 5 ribu rupiah per buku ahahahaha...

Saya sendiri rencananya nanti self publishing, tapi gk lewat jasa melainkan print sendiri. Ada temen yang kakaknya punya usaha print, yang sering ngurusi print aksesoris, buku,majalah,casing dan lain-lain, kemungkinan pakai jasa dia buat cetak bukunya...sekalian cetak undangan nikah huahuahuahua.... Tapi saya belum tanyain lebih lanjut detailnya. Kalau pakai jasa self publishing, 40% buat gw masih besar. Bahkan pengakuan mereka sendiri hasil distribusi online mereka juga gk terlalu baik. lagian menurut gw jarang lah orang buka website mereka, mending promosi sendiri di sosmed trus jual lewat tokopedia :p

Anyway, semua cerita di atas adalah yang gw tangkap dari apa yang gw baca plus asumsi-asumsi gw, bisa saja salah. Tapi tetap kurang lebih prosesnya begitu. 

Jadi kita nerbitin bukunya, waaayoooo...???👊👊👊

Sunday, August 20, 2017

Andi

Andiii!! *kayak iklan rinso*
Biasanya kalo gw dipanggil begitu *huruf i-nya panjang dan pakai tanda seru* berarti orangnya lagi ngamuk :p. Berani banget marahin gw..dikira gw berani apa?? :D

Ada berapa nama yang gw punya *termasuk nama panggilan*...hehmm..: An, Andi, Ndik, Mew, Miu,xxx. Seingetku segitu, ada 6. An itu dari nama mandarin, Andi, Ndi, Ndik itu cuma panggilan orang-orang jakarta dans ekitarnya saja. Mew, Miu itu panggilan temen deket, kadang dipanggil gitu.  xxx? itu nama yang kudapatkan karena sudha melakukan sesuatu yang berbahaya..aku harus membunuhmu jika memberitahumu. ..tapi bukan Malih yah:D

Begitukah kita diingat? Nama kita setelah kita mati nanti? Hanya nama kita? bukan apa yang kita lakukan selama masa hidup?

Guru gw dulu pernah bilang, "ni sheng re wu siau wong shiau khe chow ke li han se" ^.^,  "Jangan jadi bajingan, jadi raja bajingan sekalian..." Intinya dia bilang jangan jadi orang yang biasa-biasa saja. Yang akan diingat adalah orang yang paling baik atau paling buruk, gk ada yang mengingat orang yang di tengah-tengah. Tergantung pilihanmu.. mau jadi yang mana?

Gw pribadi gk takut untuk dilupakan orang, atau tidak dikenal oleh orang-orang. Yang gw takutin adalah kalau gw gk bisa melakukan sesuatu yang berarti buat orang lain. Gw gk memerlukan penghargaan atau nama untuk itu. Gw sudah cukup bahagia jika gw bisa membantu orang lain dan memberikan sesuatu yang berarti buat orang lain. Apalagi jika gw bisa menjadi inspirasi buat orang lain..itu luar biasa. 

Sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan, kecil atau besar. Banyak hal yang bisa kita lakukan kepada orang lain tentu dengan tujuan yang baik juga. Mungkin kita bisa saja menerima penghargaan dan penghormatan tapi tidak menutup kemungkinan juga kita bisa mendapatkan penolakan dan justru membuat kita berkorban jauh lebih banyak. Tidak semua manusia bisa menerima kebenaran apalagi jika sudah terbiasa dengan kesalahan.

Kita akan tampak berbeda dari manusia-mausia lainnya. Manusia yang seakan memiliki jalan sendiri dan aneh, tapi itu resikonya. Akan ada waktunya saat kau merasa putus asa terhadap manusia dan merasa sudah tak ada harapan lagi. Merasa apa yang sudah kau lakukan itu sia-sia. Iya, saya yakinkan bahwa itu akan terjadi. 

Yah, paling tidak makhluk di dunia ini tidak cuma manusia kan? masih ada binatang, alam, dan segala ciptaan-Nya. Kitapun bisa memberikan makna kepada mereka... kita semua memiliki dunia ini bersama...

Masih selalu terngiang kalimat dari Rambo "Life for nothing or die for something", setidaknya kau memberikan satu makna buat hidupmu. Mungkin belum atau masih sedikit memberikan arti bagi orang lain. Kenapa harus berpikiran seperti itu, kenapa harus memberikan untuk orang lain? karena gw percaya memang itu adalah jalan yang sudah digariskan untuk gw.

~Semoga semua makhluk berbahagia... Andiii!!!

Saturday, August 19, 2017

Book One Progress (2)

Hallo Indonesia...!
udah lama gw gk nulis di sini *padahal baru beberapa hari yang lalu*, berasanya lamaaa banget kayak udah tahunan gk nulis di sini...maklum keseringan curhat, jadi sehari gk curhat berasa ada yang kurang gitu :D

So, what happen since last time?
Akhir-akhir ini gw memang lagi sibuk kesana kemari, mondar-mandir buat nyiapin rencana pertunangan gw. Ribet kan, langsung kawin aja kenapa :D. Dan gw juga udah nyicil dikit-dikit buat nyiapin nikahannya.Ternyata ribet banget ngurusinnya, mulai dari gereja, gedung, makanan dan lainnya. Belum lagi gw dan dia sama-sama kerja juga jadi susah buat bagi waktunya, bingung mulai darimana dulu. Kesannya memang terburu-buru tapi katanya memang harus disiapin jauh-jauh hari. Gereja saja punya aturan untuk pernikahan harus lapor minimal 6 bulan sebelumnya kalau gk yah gk bisa. Belum lagi perkara gedung, undangan dan lainnya...biayanya juga T.T. Tapi bukan itu yang mau gw bahas sekarang karena masih jauh dan lagian itu cuma becanda...:vangkeee :p .tapi...tapii..tapiii.. itukan...

Gw lagi sibuk syuting sama miara kucing...jadi gk sempet nge-blog lagi... maklum arteessss.... Kucing-kucing-kucing-kucing gw masih hidup dan sehat juga *bukan kucings gw juga sih*. Berat ternyata biaya buat ngidupin kucing. Ngidupin 1 anak kucing aja mahal, apalagi 4 anak kucing, apalagi anak orang??? Makanya, belajar ngidupin anak kucing dulu biar siap jadi suami buat ngidupin anak orang hahaha... baru berasa dompet mulai terkuras karena dalam seminggu gw bisa menghabiskan minimal 100K buat makanan 4 ekor kucing(2 kali sehari). Tapi kalo gk dikasih makan itu si tetangga gk ngasih makan juga..kasian. Tiap pagi dan tiap malam, kucings itu selalu nunggu di depan rumah, nunggu gw pulang dan ngasih makan TT. Keliatan kalo mereka lapar banget belum makan. Hehmm... Kucingnya juga sering kabur kalau keponakan gw dateng main. Kucing-kucingnya pada takut karena ponakan gw sering nangkepin. Cara nangkepinnya itu loh, bulunya dicengkram,buntutnya ditarik..kan stress kucingnya...

Daaannn ada satu ekor kucing lagi tiba-tiba dateng. Warna belang hitam putih, mirip kayak si bandel tapi warnanya lebih terang..*itu kucing atau lampu*.  Tiba-tiba aja di muncul pas gw mau kasih makan 4 lainnya, tapi kayaknya mereka gk akrab..malah berantem...beda ibu soalnya, makanya gw kuatir dia kabur. Usianya sepertinya sama dengan yang lain soalnya ukurannya juga sama. Sebenernya yang ini lebih ganteng, tapi masih liar..akan kutaklukan... :D. Kayaknya itu kucing dari perumahan lain, soalnya gk pernah liat sebelumnya. Pas gw liat pun dia lagi diuber sama kucing gede lainnya sampai nyemplung di got, terpaksa gw bilas pakai air...*kayak baju*. Karena ini kucing belum ada yang claim, makanya berarti ni kucing punya gw..sah..! beda sama yang 4 lainnya, itu tidurnya di tetangga tapi tetep aja gw yang kasih makan..weeeww.. jadi nih kayaknya gw bikin shelter kucing alias panti asuhan kucing.. Jadi kucing gw 5!!! bwahahahha.. Mudah-mudahan banyak kucing banyak rejeki, jadi gw bisa tetep miara mereka baik2, jangan sampai bangkrut TT, kasian kucingnya nanti...
Putihnya ada 2 sekarang, kayak kadal

Masih sibuk sama kerjaan jadi gk usah ditanya kecuali kalo gw udah jadi direktur perusahaan IT Consultant nantinya,beda cerita...tapi selama masih jadi programmer ketengan..ya begitulah ceritanya...klasik. Masih rutin lari 10K juga tiap minggu . Lari yah, bukan maraton. Marathon tu minimal 40K, emang orang Bangka ditanyain di jalan pagi-pagi ketemu pakai sepatu olahraga.."Darimana?","marathon", padahal cuma ngelilingin rumah sekali :D. Dan puji Tuhan yah gw masih belum ada kemajuan dari sisi waktu. yang ada malah lutut gw cedera karena tiap habis lari lutut gw selalu saja nyeri... ada apa ini...

Udah mulai nyusun itin buat desember nanti juga, tapi ntah kenapa feelingku bilang bakal batal karena ada temen yang mau nikah di waktu yang berdekatan. Let's see later. Hehmm.. sebisa mungkin gw menyibukkan diri gw , kalau gk nyibukin orang :D. Kadang gw mikir dari pagi kerja sampe malam abis tu pulang tidur..terus apa? Ada yang salah di sini... where is my "me time"?

Saya juga lebih banyak ngabisin waktu buat baca buku sambil ngeliatin orang-orang...:p. Kadang ngeliatin orang tu bisa menimbulkan emosi tersendiri. Bisa sedih bisa bahagia. Gk tau kenapa keseringan kalo gw liat orang, di jalan, di cafe lagi duduk sendiri....seakan gw bisa ngeliat kehidupan yang sudah dilalui oleh orang itu, terlihat dari raut wajahnya. Kadang ngerasa ikut meloow dan iba, kadang langsung ngejudge orang dari tampangnya.."wah bajingan nih" :D. Biasanya penilaian gw tu banyakan benar loh bwahahahha...

Tapi ada satu yang paling gw seneng, gk tau kenapa gw seneng ngeliat orang lagi makan. Cewek yah bukan cowok. Kalo ngeliat cewek makan, sambil ngunyah dengan lahap..kayaknya enak banget makanannya. Bener2 dinikmati dan disyukuri setiap butir makanan yang masuk ke mulutnya. Itu yang bikin gw seneng,rasa syukur yang diperlihatkan manusia kepada Tuhan atas rejeki yang dia terima, bandingin sama gw yang makan langsung ditelen gk dikunyah..:D. Kalo ngeliat cowok makan gw malah cenderung iba, tapi tetep keren. Kesannya dia tu capeeek banget abis kerja banting tulang buat keluarganya..dan lapar..dan dia menikmati setiap butir makanan dari hasil keringatnya...tapi malah ke sedih ujungnya....inget nasib gw bwahahahha.. makanya males.

Lanjutin baca buku karena baru rapi-rapi dan ngeliat ternyata ada beberapa buku yang belum selesai kebaca. Ada yang beli, ada yang dikasih, ada yang nyolong punya kakak alias gk dibalikin. Mau lah dikasih lagi hehehe...Rapi-rapi karena gw juga lagi nyari ide buat design buku yang bagus seperti apa dari koleksi buku gw yang ada. Yah.. design buku...buat apa???

Gw sekarang lagi kesambet dan fokus sama penulisan buku gw. Jadi hampir setiap hari, setelah pulang kerja gw nulis content di buku gw yang katanya bakal terbit dalam 2 atau 3 tahun yang mana berarti deadlinenya tahun depan atau 2 tahun lagi.....bwahahahhaha..

Puji Tuhan, sudah lumayan progressnya. Kemarin berapa? 1% yah? Sekarang nambah dikit..1.5%..:p. Sudah sekitar 50 persen vroh...dari rencana gw yang 100-200 halaman yang berarti baru sekitar 100 halaman bukunya sekarang. Itupun gara-gara spasinya dan enter gw gedein hahaha
Untuk mengingatkan gw bahwa ini berawal dari impian gw

Kabar baiknya lagi, gw sudah menemukan judul yang final dari buku tersebut setelah selama ini masih galau di antara beberapa opsi judul. Apa judulnya?? rahasiaaa... tapi gk juga sih, sudah sering kusinggung di blog ini juga.

Progresnya lumayan signifikan karena yah yang namanya nulis kalau sudah mengalir jadi enak...idenya muncul. Jangan sampai berhenti nanti bingung mau lanjutinnya... Ada kekuatiran juga kalau bahannya kurang apalagi tidak menarik. Tapi anyway, namanya juga impian...impiannya kan sekarang ini nulis buku aja bukan bukunya bagus apa gk..:D. can you imagine this...this is one of my dream..and I am working on it now...:D.

Ada perbedaan ketika nulis buku dengan nulis di blog. Kalau nulis di blog tu gw bisa selesein dalam hitungan menit/jam atau paling lama hitungan hari lah kalau gk ada mood. Kalau nulis blog gw bisa nulis hari ini terus lanjutin besok atau beberapa hari kemudian tapi topiknya masih sama gk akan jauh-jauh dari topik utama dan udah kebayang juga alur ceritanya. Lagian kalau blog paling banyak juga 1000-2000 kata. Beda dengan buku yang bisa puluhan halaman susah kan buat diselesein hitungan hari. Belum lagi buat mikir alurnya seperti apa.

Kalau kita sudah berhenti, beberapa hari kemudian udah lupa mau ngelanjutin apa..hilang semua idenya. Kalau lagi mood, kayak minggu kemarin gw bisa nulis berjam-jam di starbuck dan bisa nambah beberapa halaman sekaligus dalam sehari. Awal tahun kemarin gw menghabiskan waktu hampir 1 bulan hanya untuk membuat kerangka bukunya walaupun gw udah tau buku apa yang mau gw tulis. Tapi ternyata pas mau mulai waktu itu susah, bingung mau mulai dari mana, judulnya apa, apa aja yang mau dibahas, urutan skenarionya seperti apa,format penulisannya kayak apa, font yang dipakai apa, ukuran apa, bukunya kertas apa dan lain-lain.

Fokus saat ini memang sudah di buku, sudah gk ngambil freelance lagi..*coeg..freelance lu juga kecil gk ngasilin..*, sudah gk mikirin cewek lagi *mikirin cowok sekarang...:D...bapak maksudnya* tapi masih mikirin duit dan traveling dan kucing...dan 3 masalah kampret itu. Gw tu gitu kalo udah fokus sama sesuatu ,disituuu aja... sama kalo udah jatuh cinta gk bisa pindah ke lain hati lagi :aseeeek bwahahahahahahaha... preeett...

Sudah mulai kehabisan ide juga setelah nulis 100 halaman. Gk tau kenapa, apa karena mulai gk mood atau memang sudah benar-benar kehabisan bahan. Ada kekuatiran juga kalau buku ini tidak bagus dan tidak sesuai dengan keinginan gw...kau tau gw tu akrab banget sama yang namanya kegagalan. Gw berusaha sekuat apapun terkadang ada faktor external yang gk bisa gw kendalikan dan berakibat pada kegagalan. Gk fair memang..tapi gw udah biasa. Tapi nulis buku ini pengalaman pertama :D.

Pilihannya untuk nerbitin buku untuk kondisi gw saat ini hanya self publishing. Sudah coba cari tau bagaimana prosesnya dalam penerbitan buku, jadi kecil kemungkinan kalau bukunya bisa nampang di Gramedia sana bwahahahhaa... Pilihan terbaik saat ini tetap lewat self publishing.. nanti saya coba bahas apa itu self publishing.

Niatnya tetap realistis yaitu keisengan saja. Setidaknya gw bisa mencoba bagaimana rasanya bisa nulis dan menghasilkan buku...saya akan sah menjadi penulis vrohh..mana tau bisa selevel Dan Brown atau JK.Rowling!:D

So excited...!Ayoo, bantu saya nulis bukunya..! mudah-mudahan bisa tercapai yah... SEMANGAATT!!

Mudah-mudahan mood buat nulis blognya masih ada terus dan gk putus. Mudah-mudahan segala masalah cepat selesai. Mudah-mudahan bisa menjadi manusia yang lebih baik dan pantas untuk orang lain. Manfaatkan segala kekecewaan, kegagalan dan penolakan untuk menjadi motivasi menjadi lebih baik...ini hidupku dan gk akan gw biarkan dirusak oleh orang lain... Siapapun yang mengecewakan, menolak dan menggagalkan akan menjadi cambuk buatku dan pada saat tiba waktunya nanti yang tersisa adalah penyesalan dan itu bukan untukku. 👊👊👊

Pokoknya terus berjuang! Teruslah bermimpi..jangan berhenti...

Btw, Selamat Hari Pramuka dan Ulang Tahun RI, Merdeka...!
harapan saya untuk negara ini semoga orang-orang di negara ini memiliki perilaku hidup yang lebih baik, bisa menghargai satu sama lain. Saya pikir orang-orang Indonesia hampir semuanya sudah belajar menjadi pemeluk agama yang taat tapi masih lupa belajar untuk menjadi manusia.

#gotravelling

Saturday, August 5, 2017

I Will Wait For You

I don't know who is that fucking "You", not a specific person..just "You".
...
How to spell it? Cinta..cintah..:p.

Saat 2 insan manusia *aseek* saling menyayangi, saling percaya, saling membutuhkan tetapi hanya dari sisi humanitas saja...bukan yang lain. Itu cinta ketika kau dan dia jika diletakan dalam kondisi dan level yang sama tetap bisa saling menyayangi dengan tulus. Saya percaya bahwa cinta itu seharusnya muncul karena keinginan dari dalam diri sendiri, tanpa ada paksaan apalagi tekanan dari luar.

Menurutku cinta tidak dibentuk tetapi muncul sendiri dari dalam hati...bisa jadi karena kondisi lingkungan yang ada, situasi yang ada atau dibentuk..tetapi tetap cinta itu muncul dengan sendirinya dari dalam hati. 

Cinta..jika seseorang mencintai orang lain, maka dia akan melakukan sesuatu yang bahkan tidak disukainya...terdengar gila bukan? Bisa saja itu terjadi...tetapi jika..jangankan berkorban..berpikir pun tidak..hehmm.. ada masalah di situ..
Kenapa  saya tiba-tiba membahas ini...? gpp sih cuma karena ada yang mau nikah aja temen..:p..

Saya gk galau karena cinta..ehmm..sebenernya malah pengen galau karena cinta..tapi apa daya..dasar monster... dan selalu saja punya tembok yang menghalangi gw buat galau..dan di atas tembok itu ada tulisan.."kucing" dan "Traveling"... dan gw lupa semuanya...:vangkeeee...

Saya akan menunggu orang yang mau menerima kehidupanku, menerima masa laluku dan impianku di masa yang akan datang.

Gk ada masalah buatku jika ada yang tidak bisa menerimaku dengan kondisiku sekarang..apapun alasannya. Itu hak orang lain, dan lagi tentu dia pun mau menemukan seseorang yang bisa menerima dia apa adanya..dan atau bisa memenuhi keinginannya..apapun itu....yang mana tidak bisa kulakukan...Logikanya kalau seseorang tidak bisa menerima kita, berarti kita memang tidak pantas kan?tinggal berusaha menjadi pantas..dannn..seberapa besar ego kita???

Kalau sudah begitu tinggal jalani saja keputusan masing-masing. Terima kondisinya. Tanggung resiko masing-masing..karena jalannya sudah berbeda...balik lagi..itu jalannya manusia... aku akan membentuk kebahagian dan jalanku sendiri...dengan caraku sendiri...lalu waktu akan menjawab hasilnya nanti di masa yang akan datang...

Mungkin orang-orang banyak yang sudah pantas untuk orang lainnya...maka dari itu..apapun alasannya..dia terpilih oleh seseorang untuk mendampinginya...

Mulut bisa saja berkata cinta dan sayang...tetapi hati..???gk ada yang tau..seberapa kenalnya kau dengan orang itu. Gw lebih percaya perbuatan daripada perkataan..kalau cinta...buktikan!

Saya berusaha untuk memantaskan diri..ntah untuk siapa saya tidak tau.. buatku alangkah baiknya jika saya bisa membawa kebahagian buat orang lain..bukan beban dan masalah...manusia tidak berhak untuk menyusahkan orang lain.

Terus terang saat ini, ada 3 masalah besar yang sedang kuhadapi. Energi gw banyak terbuang gara-gara hal ini. Untungnya Tuhan masih kasih teman yang bisa setidaknya untuk berbicara walaupun saya yang tetap harus melakukan sendiri. Tapi gw juga sadar kalau gk bisa hanya befokus sama hal itu, masih ada hal lain yang butuh perhatianku. Itulah yang kubawa selama ini.. yeyy!!👊👊👊👊

Kehidupan tidaklah mudah juga..untuk setiap orang...semua punya kesusahannya sendiri. Buatku sendiri itu masih berusaha diperjuangkan. ..masalahnya... gk gampang untuk menemukan seseorang untuk berjuang bersama kita...yang mana harus menerima kita apanya dahulu... apa adanya..

Saya sudah tidak sabar mau membagi semua impian ini....I will wait for you...

#gotraveling

Friday, August 4, 2017

Kewajiban

Sebagian besar orang mulai dari lahir dan beranjak besar cukup beruntung bisa dirawat oleh orang tuanya, termasuk saya. Sebagian orang lainnya mungkin tidak beruntung harus berpisah dari orang tuanya...ehmm,..sama seperti adek gw yang diadopsi oleh keluarga lain karena alsan ekonomi. Saya tidak bisa menyalahkan seorang anak yang marah kepada orang tuanya jika mengalami hal itu.

Sedari kecil kita dirawat, dibesarkan, diberi makan. Diajari merangkak sampai bisa berlari. Dibiayai sekoleh bahkan jika cukup beruntung disekolahan sampai pendidikan tinggi. Terlepas mereka marah, letih, lelah menghadapi kita selama ini, banyak berkorban untuk kita, mereka sudah melakukan itu. Mereka tidak melepas tanggung jawabnya kepada anak-anaknya.

Kadang setelah kita beranjak dewasa dan bisa mandiri tanpa ketergantungan dari orang tua lagi, sering kali kit amarah dan mengecewakan mereka. Perkaranya, bisa saja karena sudah perbedaan prinsip dan pikiran dengan mereka. Setiap orang bisa saja memiliki perbedaan prinsip dan pikiran, itu hak manusia. Ketika kita marah kepada mereka, seakan segala perjuangan dan pengorbanan yang sudah mereka lakukan selama ini musnah dan tak ada artinya. 
Mungkin tanpa kita sadari, mereka sudah menangis di dalam kesendirian mereka atas perbuatan kita.

Saya tidak menyalahkan kehendak kita untuk berpikir beda terlepas dari salah atau benarnya. itu sudah hakikat kita sebagai manusia untuk berbeda dari orang lain. tetapi tetap salah jika pada akhirnya kita seakan lupa dengan apa yang sudah mereka lakukan selama ini. 
Iya, dalam kondisi tertentu saya tidak menyalahkan keterbatasan dan kondisi yang kita alami.

Semuanya beranjak tua termasuk mereka. Dan saatnya pasti tiba di saat mereka sudah tidak mampu lagi berjuang, bukan untuk kita lagi tetapi untuk diri mereka sendiri. Di saat tenaga mereka sudah mulai terkuras menjalani hidup selama puluhan tahun dan mereka sudah tidak mampu lagi. Siapa lagi yang bisa menolong mereka? Sangat aneh bukan jika takdir manusia hanya untuk menghidupi orang lain lalu berakhir dengan ketidakberdayaan? 

Itu kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua. Paling tidak sebagai manusia adalah untuk membalas budi dan atau menolong sesama manusia. Apalagi jika kau seorang laki-laki.

Saya sendiri tidak bisa bohong bahwa ini berat. Tetapi jika bukan saya siapa yang akan melakukan? Jika saya memilih untuk tidak melakukannya juga, maka mereka yang akan menjadi korban. 

Maka dari itu, perjalanan memang akan berat dan berliku. Segala usaha akan menemui banyak rintangan dan banyak energi yang terkuras. Karena kita tidak hanya berbuat untuk diri sendiri tetapi untuk orang lain juga.

Tak ada waktu untuk meratapi kesedihan dan masa lalu yang sudah terjadi, masih ada hal lain yang lebih penting yang harus diperjuangkan...

You don't need force someone to accept you, You are worthy...

tapii..tapii..tapii...aku letiih...

Harus lebih keras dan pantang menyerah...Mew!! :👊👊

Tuesday, August 1, 2017

Semua Baik

~ Apalagi yang bisa dilakukan selain berdoa, berusaha dan menulis di pagi-pagi buta seperti ini..:p

Apa yang kita pikirkan, apa yang kita rencanakan kadang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan niat baik sekalipun menurut kita belum tentu direstui oleh-Nya, baik buat kita belum tentu baik untuk-Nya. Dia memberi kita banyak ujian untuk mengajari kita tentang hidup.

Kita kalah, kita jatuh lalu kita bangkit
Kita tidak bisa membendung penilaian orang lain kepada kita. Kita juga tidak bisa melihat secara utuh apa yang diperbuat orang lain kepada kita tanpa sepengetahuan kita. Orang lain tidak tau apa yang kita hadapi dan alami begitu pula sebaliknya.

Sulit untuk mempercayai orang lain. Apalagi di saat perbuatan dan perkataannya bertolak belakang dengan apa yang dia lakukan dan apa yang dia rasakan. Tapi begitulah manusia, dari situlah kita bisa melihat jati diri manusia itu sebenarnya..

Buatku sendiri lebih baik jika dicap sebagai bajingan sekalipun daripada aku harus berpura-pura di hadapan orang lain. Menutup jati diriku dengan topeng kemunafikan, bukanlah pilihan hidupku. Aku begini apa adanya, mungkin aku memang menutupi kelemahan dan kekuranganku tetapi tidak dengan membohongi jati diriku di hadapan orang lain.
Lebih baik diasingkan, daripada menyerah pada kemunafikan...~~gie
Yang tersisa adalah bagaimana kita bisa menerima keadaan yang sudah terjadi yang di sudah berada di luar kuasa kita,sepait apapun itu Kita tidak punya kuasa atas apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Mungkin orang lain pun akan berpikir hal yang sama, bahwa aku tidak tau apa yang sudah dia alami dan rasakan dan tutupi..tetapi buatku itu bukan alasan untuk membohongi jati diri kita di hadapan orang lain.

lalu kita bangkit...
saya benci...saya sangat benci dengan kemunafikan...
tetapi kalau bukan aku maka orang lain yang akan memberinya pelajaran dan kalau juga bukan orang lain maka Tuhan yang akan mengajarinya. Bajingan lebih berharga buatku daripada manusia yang munafik.

Semuanya baik...semua baik..apa yang sudah Kau perbuat dalam hidupku...

tinggal bagaimana aku menghadapinya...seperti yang sudah-sudah dan terbukti...akan kutunjukan kualitasku sebagai manusia yang lebih baik dari mereka sehingga mereka akan terdiam melihatku dan akan kuturunkan penyesalan untuk mereka.

~Semoga semua makhluk berbahagia...🙏🙏🙏