Bayang-bayang kegagalan dari masa lalu terus mengikuti...ntah sampai kapan bisa melepaskan diri.
Malu, sedih dan kecewa bercampur menjadi satu.
Kegagalan bisa melemahkanku saat ini...
Langkahpun semakin gontai menuju arah cahaya.
Apa yang harus kulakukan...
Tidak hentinya melihat kesombongan dan keangkuhan manusia.
Tidak hentinya melihat manusia yang terus menghina...
dan tak hentinya mereka berlindung dibalik kemunafikan
Kesal, benci tetapi juga kasihan melihat hal itu terus terjadi.
Tak ada penyesalan apalagi pengakuan.
Apakah memang itu yang Kau inginkan?
Lalu kenapa tidak kau hancurkan saja kami ini dari muka bumi ini...
saya tidak mengerti sama sekali.....Manusia saja sulit kumengerti apalagi Engkau.
Biarkan saja manusia musnah dengan kesombongannya.
Saya sudah tidak perduli lagi dengan manusia-manusia seperti itu.
Hancurkan saja diri ini...
Saya akan meninggalkan mereka...
Biarlah...biarlah..pendamlah di dalam hati..
telanlah itu semua...
Jika saya sudah mencoba untuk memahami dan juga berusaha...
Tetapi bagaimana jika orang lain tidak mau melakukan itu? Bahkan membuka diripun tidak mau..
Lantas buat apa diperjuangkan? Bukankah berarti manusia itu sendiri yang tidak menginginkannya?
Saya akan menerima...dan tidak meminta lagi...
.
.
.
.
.
.
Kau tau kan bahwa hidupmu tidaklah mudah
Kau tau kan bahwa langkahmu selalu lebih berat dari orang lain selama ini...
Tidak... kau sedang tidak bermain peran di sini.. seperti itulah keadaannya.
Mungkin sudah saatnya untuk bangkit kembali menunjukan diri yang sebenarnya.
Memasrahkan semuanya kepada kekuatan yang paling berkuasa.
Menghilang dari peradaban manusia....
Saya tidak mau memusnahkan cita dan impian...
Saya pun akan berjuang sendiri jika memang harus...
Adalah anugerah jika bertemu orang lain yang mau berjuang bersama denganku..
Bersama mencapai cita dan impian kita bersama...
dan aku percaya akan menemukan orang itu.
...
I will find you.
Semuanya baik...untuk-ku, untukmu dan untuk kita semua.
Tidak ada yang berubah...tidak ada yang melemah...kau bahkan sudah lebih baik...
Hanya saja kau merasa tidak utuh karena kau sudah kehilangan salah satu bagian dari dirimu.
.
.
.
.
Terlalu banyak...terlalu banyak...
Saya perlu beristirahat...
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.