Thursday, January 24, 2013

Loyalitas vs Kebodohan


Loyalitas berasal dari kata loyal yang berarti “setia”. Dalam suatu organisasi loyalitas diartikan sebagai kesetiaan seseorang terhadap organisasi dan profesinya. Loyalitas sering diartikan, seseorang mengikuti apapun yang diperintahkan demi tercapainya tujuan perusahaan/organisasi.

Tetapi bagaimana jika hal itu dimanfaatkan oleh organisasi itu untuk “memeras” anggotanya semaksimal mungkin tanpa memperhatikan kebutuhan karyawannya. Jika menolak, perusahaan tidak akan segan2 untuk memberikan label tidak loyal kepada orang itu.

Apa kalian pernah mengalami itu. Kalau gw, mungkin pernah. Di saat gw memutuskan untuk keluar dari suatu perusahaan karena sudah ketidakcocokan lagi dengan sistem perusahaan dan masalah intern lainnya, gw yakin perusahaan menganggap gw sebagai karyawan yang tidak loyal. 

Gw pernah ditawari, ayo kita perbaiki bersama sistem perusahaan ini jika gw memang menganggap sistemnya salah. Kita sama2 belajar. Tapi gw sudah tidak bisa lagi. Alhasil gw pun keluar dan pasti dianggap sebagai seseorang yang tidaklah loyal terhadap perusahaan. Bahkan semua mungkin akan menganggap seperti itu. Walaupun gw harus menghadapi semua orang yang kontra terhadap gw, gw ambil resiko itu. Gw benar dan gw tidak takut.

Tetapi gw penasaran, dalam konteks hal2 semacam itu, pernahkah perusahaan berpikir, kalo saya menuntut loyalitas dari seseorang, apa yang saya berikan sebagai imbalannya??? Apa hanya cukup dengan gaji? Terkadang yang dibutuhkan karyawan itu tidak hanya sebatas materi loh.

Yang lebih parah, ketika kita melakukan sesuatu hal yang dianggap sebagai wujud dari ketidak loyalan kita terhadap perusahaan, seakan2 semua bentuk loyalitas yang sudah kita lakukan itu hilang semua tanpa bekas. Yang ada hanyalah ingatan bahwa kita tidak loyal.

Itu persepsi masing2 lah. Tetapi yang jelas, apapun itu, bagaimanapun terjadinya tetap saja kita pernah bekerja di situ, mencari makan di situ. Kalau kita mengutuk itu semua dan melupakan semua hal itu. Apa bedanya kita dengan mereka???

Jujur gw kadang berpikir apa itu loyalitas. Dalam hal ini adalah konteks seorang karyawan terhadap perusahaannya. Apakah gw termasuk karyawan yang loyal terhadap perusahaan? Kalau gw memang tipikal karyawan yang loyal terhadap perusahaan, apakah perusahaan menyadari itu???

Sepertinya selama ini, dalam setiap pekerjaan gw, dimanapun itu. Gw selalu berusaha melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.  Ntah apa itu namanya. Loyalitas atau takut terhadap perusahaan. Gw gk tau.

Seperti saat ini, gw sudah habis-habisan bekerja di perusahaan ini. Gw bersedia untuk ditempatkan jauh dari tempat tinggal gw. Apa motivasinya?Uang??? Emank seberapa besar sih yang gw dapet?? Emank gw gk bisa dapet seperti itu di tempat lain?? Bukan itu alasannya.

Lantas apa? yang gw pikirkan saat ini adalah keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tentu semua itu gw memerlukan “dukungan” juga dari perusahaan. Sekali lagi, bukan materi yang gw bicarakan. 

Terserah mau dibilang munafik atau apa. Wajar kok. Jaman sekarang, siapa yang percaya sih kalau orang gk butuh uang? Gw bukannya gk butuh uang, gw gk mau jadikan uang sebagai dasar perbuatan yang gw lakukan. Kalau gw mau, menyangkut soal uang. Gw bisa jadi orang yang paling serakah di dunia ini. 

Orang2 datang silih berganti, keluar masuk…tetapi gw tetap berusaha bertahan. Semua hal gw jadikan alasan untuk tetap bertahan. Ntah sampai kapan gw bisa tetap bertahan.

Menyangkut semua hal yang sudah terjadi selama ini. Selama gw mulai bekerja dan sampai sekarang. Gw baru menyadari satu hal yang terjadi sama gw. Gw sudah nggak tau lagi apa bedanya antara loyalitas dan kebodohan.

Apa bedanya loyalitas dan kebodohan??? Kamu tau Maru??? ^^

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.